Saturday, September 9, 2017

Pengertian AC Split Wall Mounted


AC Split terdiri dari dua bagian yaitu 
Bagian Indoor (IU) dan bagian Outdoor (OU),

Komponen AC Bagian Indoor.
Bagian Indoor terdiri dari evaporator, filter udara, blower, motor fan, thermistor, capasitor dan PCB.

1.  Evaporator
Alat ini terbuat dari pipa-pipa tembaga kecil dan melingkar yang dililit oleh kisi kisi aluminium. Didalam pipa-pipa micro evaporator ini terdapat refrigant / bahan pendingin, refrigant yang paling banyak digunakan adalah jenis Freon. Refrigant ini berfungsi penghisap panas kemudian disirkulasikan kembali oleh blower indoor.


2. Air Filters
Air filter ini merupakan alat yang akan menyaring udara di dalam ruangan agar tetap bersih dari kotoran dan debu bahkan bakteri.


3. Blower Indoor AC
Ketika AC dinyalakan, maka blower indoor ini akan berputar, Tujuannya yaitu untuk menghisap udara di dalam ruangan dan menghembuskan udara ke ruangan, blower indoor bertugas sebagai sirkulator udara di dalam ruangan yang ber AC sehingga udara di dalam ruangan tersebut bisa bersikulasi melewati evaporator.


4. Motor Blower Indoor
Motor blower berfungsi sebagai penggerak dari blower indoor.



5. PCB / Printed Circuit board
Fungsinya adalah memberikan perintah ke seluruh sistem Air conditioner.


6. Thermistor
Alat ini memiliki fungsi yang sama sebagai termometer. Thermistor berperan dalam sensor udara di dalam ruangan dan juga supply outdoor, sehingga ia bisa menganalisa keefektifan pendinginan sesuai yang diperintahkan di remote ac.



-------------------------------------------------------------------
Komponen AC Split Outdoor

Komponen Outdoory terdiri dari: kompresor, kondensor, Outdoor fan, kapasitor kompressor, pipa kapiler dan overload.

1.  Kompressor
Sistem air conditioner pasti akan  memiliki refrigant atau cairan pendingin, dalam hal ini cairan yang paling sering digunakan adalah freon. Kompressor yang mempunyai tugas untuk mensirkulasikan dan memompa refrigant. Selain itu ia juga membuat dua sirkulasi sistem berbeda tekanan agar mempermudah proses refrigant tersebut untuk berubah fasa dari cair menjadi gas atau gas menjadi cair selama proses sirkulasi operasional Air conditioner.

2. Kondensor
Pada saat zat refrigant mulai meninggalkan kompressor dan menuju ke kondensor, maka zat refrigant tersebut akan memiliki kalor, suhu dan tekanan yang tinggi.
Fungsi dari kondensor ini adalah untuk mendinginkan zat refrigant tersebut dan menurunkan tekanannya. Selain itu, ia juga berperan untuk  merubah fasa zat refrigant dari gas menjadi cair kemudian  dialirkan ke orifice tube / pipa kapiler.


3.  Overload
Overload berfungsi sebagai sensor aliran listrik yang akan dikonsumsi oleh motor listrik kompressor. Jadi ketika arus listrik yang mengalir ke kompressor sangat tinggi terus menerus, maka overload ini akan secara otomatis memutus arus listrik tersebut sehingga alat ini dapat memastikan bahwa kompressor selalu bekerja dalam keadaan normal.


4. Pipa Kapiler
Pipa ini menyambungkan aliran refrigant dari kondensor ke evaporator.


5. Driyer
Driyer berguna untuk menyaring jika ada kotoran yang masuk ke dalam sistem ac dibagian dalam.

6. Fan Outdoor
Fan outdoor berbentuk seperti kipas angin baling-baling biasa. Fungsinya adalah untuk mendinginkan kondensor. Selain itu ia juga untuk membuang panas ke udara lepas, dan membantu mengurangi tekanan refrigant ketika di treatment di kondensor.

-------------------------------------------------------------------

Prinsip & Cara kerja AC Split

Cara kerja AC dibagi dalam 3 proses:

A. Proses Evaporasi :
Bila AC hidupkan, Blower indoor akan langsung berputar untuk mensirkulasikan udara yang ada di dalam ruangan. Blower ini akan menghisap udara yang ada didalam ruangan kemudian mengalirkannya kedalam evaporator. Evaporator terdiri dari banyak sekali pipa tembaga micro yang berisi bahan refrigant (fasa cair) yang bersiap untuk menyerap panas udara ruangan. Refrigant saat berada di evaporator mempunyai  titik didih dibawah 0º C, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan temperatur udara didalam ruangan yang disirkulasikan oleh blower indoor. Hal ini yang membuat ia berubah fasa dari cair menjadi uap / gas.

B. Proses Kondensasi  :
Setelah proses evaporasi selesai, maka refrigant sisa proses evaporasi akan memiliki tingkat kalor yang tinggi dan berfasa gas. Kemudian gas refrigant ini akan di pompakan melalui compressor sehingga ia memiliki tekanan yang tinggi dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Hal inilah yang juga  membuat titik didih gas refrigant tadi berubah drastis menjadi 70 derajat celcius.

Setelah dikompres oleh kompressor, zat pendingin (refrigant uap) tadi akan dialirkan ke kondensor. Di kondensor inilah tempat dimana panas/kalor yang diserap refrigant pada proses evaporasi tadi dibuang (heat excange) dengan bantuan fan outdoor, selain itu tekanan yang tinggi yang dihasilkan oleh kompressor tadi dapat diturunkan setelah gas tersebut memasuki jaringan pipa micro kondensor yang merubah luas permukaannya menjadi lebih besar sehingga fasa gas refrigant tadi kembali berubah bentuk kedalam fasa cair.

C. Proses Pengembalian :
Setelah proses kondensasi selesai, maka bahan refrigant fasa cair akan dialirkan kembali melalui pipa kapiler kemudian melewati valve expansion. Setelah itu ia akan kembali ke evaporator untuk kembali melakukan proses pertama yaitu proses evaporasi. Proses cara kerja ac ini akan terus berulang ulang sampai thermistor ac menemukan suhu yang anda kehendaki sesuai dengan setelan di remote AC.

No comments:

Post a Comment

Gree Elevator AC